Oh yeah! I forgot to
say a precious word to you before I start my bull-shit thing I tell go to you,
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuuh…
Aku
menuliskan hal ini, dengan tinta perdamaian. Dengan tinta kejujuran pula. Bagi
siapapun yang merasa tersinggung, maaf, disini aku tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.
Bicara
tentang prinsip, pendirian dan komitmen, aku memang bukan seorang yang ahli
dalam mempertahankan prinsipku. Terlebih lagi apabila aku mulai dipengaruhi
oleh dan dengan sesuatu.
Prinsip dan
pilihanku untuk mempertahankan khimar ku yang merupakan suatu kewajiban
bagi wanita yang sudah baligh dalam jalan yang ku pilih ini, memang tidak ada
toleransi lagi. Bahkan aku malah merasa di agungkan dengan hal ini. Kami- kaum
wanita, lebih terjaga dengan ketetapan Allah yang satu ini.
Ada
yang berkata bahwa aku ini tidak
tau model, tidak tau fashion. Aku enjoy saja dengan apa yang aku lakukan saat
ini. Aku hanya ingin memberikan sesuatu yang bukan lagi bekas teruntuk suamiku tercinta kelak. Kamu yang
ingin menyentuh dan berusaha ingin tau bagaimana bentuk mahkotaku, maaf, ini
hanya untuk suamiku besok. *coret paragraph ini.
Jika dirasa
memang keras kepala. Oke kepalaku memang keras. Tapi kalian perlu tahu, aku masih punya hati dan
perasaan. Tolong hargai setiap jalan, pendirian sesorang. Maka kalian akan
dihargai pula. Bukankah orang yang tidak menghargai pendapat orang lain adalah
dia yang termasuk tidak menghargai dirinya sendiri?
Sudah aku
katakan. Aku menuliskan semua ini dengan tinta damai. Bukan untuk menyinggung
perasaan seseorang. Bagi kalian yang merasa tersinggung, aku minta maaf.
Meminta pintu maaf yang cukup lebar. Buakankah Allah Maha Pemaaf? Mengapa kita
sebagai hamba tidak berusaha menjadi seorang pemaaf?
Cukup. Cukup.
Aku sudah cukup bingung dengan semua remeh temeh ini. Cukup seperti ini saja
dan aku bingung. CUKUP!
And the
last, but not the least, i say,,,
Wassamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Sekian.
Salam petir..
Tuut tutt. Jedeer!